Minggu, 25 Januari 2009

bahan pretest paru

1. PPOK
Yi : penyakit paru obstruktif kronik yang ditandai dengan adanya hambatan aliran udara dalam saluran nafas yang sepenuhnya reversible.

Patho : penebalan sal. Nafas distal bronkhiolus terminalis yang disertai kerusakan dinding alveolus.
Phisik diagnostic (PD )
Inspeksi (I) : barrel chest, penggunaan otot pernafasan, hipertrofi otot pernafasan.
Palpasi (P) : Stem fremitus (SF) melemah
Perkusi ( P) : HIPERSONOR
Auskultasi (A) : Suara pernafasan vesikuler melemah, ekspirasi memanjang.
Suara tambahan (ST) : wheezing (+)

Pemeriksaan penunjang (PP) : Spirometri, radiologi.
Th/ : Farmako ; antikolinergik, beta2 agonis,xantin, SABA, LABA.
Non-farmako : Rehabilitasi , O2, terapi nutrisi, vaksinasi.

2. Asthma.
Penyakit paru inflamasi yang disertai dengan hiperaktifitas bronkus terhadap faktor pencetus (alergen atau iritant) yang ditandai dengan penyempitan sal. Nafas.
Patho : proses inflamasi sal. Nafas.
PD :
 I : simetris, penggunaan otot pernafasan, retraksi dada.
 P : SF normal
 P : Sonor
 A : Suara pernafasan melemah, ekspirasi memanjang.
ST : Wheezing (+)

PP : darah rutin, eosinofil, IgE meninggi, radiologi, spirometri.
Th/ : farmako : corticosteroid, beta 2 agonis..
Non- farmako : rehabilitasi, nutrisi.

3. Pneumonia.
Penyakit peradangan pada parenkim paru yang bersifat akut.
Patho : sal. Nafas / paru terpapar mikroorganisme sal .nafas dan sistem imun terganggu.

PD :
 I : ketertinggalan bernafas, pernafasan cuping hidung.
 P ; SF mengeras.
 P : Sonor memendek.
 A : SP :bronkovesikuler s/d bronkhial.
ST : Ronkhi basah (+)
PP : darah rutin ( leukosit >10.000), radiology, AGDA, dahak,
Th/ AB.

4. TB paru
Penyakit infeksi paru yang disebabkan mycobacterium TBC tipe humanus yang bersifat BTA gram (+) aerob.
PD
 I : simetris
 P : SF mengeras.
 P : Sonor memendek.
 A : SP: Bronkoesikuler s/d bronchial, amforik (+)
ST : Ronkhi basah (+)
 PP : darah rutin : LED meninggi, sputum, BTA (+), Radiologi
 Th/ OAT

5. Ca Paru.
Proses keganasan pada paru yang bersifat primer dan sekunder.
PD
 I : simetris, benjolan (+), asimetris.
 P : SF melemah.
 P : beda
 A : SP : vesikuler menghilang, ST (-)
 PP : darah tumor marker CTABronkoscopy, biopsi.
 Th/  surgery, radioterapy, chemoterapy, laser therapy.

6. Effusi Pleura.
Terdapat cairan melebihi keadaan normal dan rongga pleura. Normal < 20 cc cairan.

Patho : pembentkan > absorbsi, absorbsi menurun.
PD :
 I : pergerakan thorax berkurang, menonjol (buldging).
 P : SP menghilang, pendorongan trakea
 P : beda.
 A : Suara pernafasan menghilang.
 PP : radiology  CT scan, biopsy.
 Th/ : Thoracopunksi, thoracosintesis.

7. Ca mediastinum
Tumor yang terdapat didaerah mediastinum yi: rongga yg berada diantara paru ka-ki.
PD
 I : asimetris.
 P : SF menghilang / melemah
 P ; beda.
 A : suara pernafasan menghilang.
 PP : radiology  CT scan, biopsy.
 Th/ pembedahan, radioterapi, chemoterapi, laser teaphy.

8. Pneumothorax adanya udara di rongga pleura.
Patho : robek nya kantung udara visceralis bila kantung yang dibatasi pleura fibrotik y menebal sama jaringan paru emfisematous.
PD
 I : simetris
 P : SF melemah / menghilang.
 P : hipersonor.
 A : suara pernafasan lemah atau menghilang.
 Th/ aspirasi, pleurodesis, thoracostomy, thoracoscopy.

Pneumothorax yg berisi cairan.
Gejala klinis : nyeri dada, sesak nafas, susah menelan.
Th/ simpatomimetik, corticosteroid.

9. bronkiektasis  dilatasi sebagian dinding bronkus  kelainan berupa pelebaran bronkus yg menetap.
Gejala klinis : batuk, produksi sputum berlebih.
Th/ konservatif : AB, mukolitik, fisioterapi postural drainage, bronkoskopi.pembedahan  berulang / masif, batuk terus.
PP : foto thorax PA  HONEYCOM APPEREANCE.

Tidak ada komentar: